pH Garam

Konsep Dasar

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat mengalami ionisasi sempurna, dimana ion-ion tidak dapat kembali membentuk garam. Oleh karena itu garam ini tidak dapat mengalami hidrolisis.

Garam ini bersifat netral dan memiliki pH = 7

 

 

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah

Ion yang berasal dari asam kuat tidak mengalami hidrolisis sedangkan ion yang berasal dari basa lemah mengalami hidrolisis. Garam ini mengalami hidrolisis sebagian (disebut sebagian karena hanya salah satu ion saja yang mengalami hidrolisis).

Contoh:

\(\ce{Reaksi ion: NH3NO3 -> NH3+ + NO3-}\)

\(\ce{Reaksi hidrolisis: NH3+ + H2O <--> NH4OH + H+ }\)

\(\ce{Reaksi hidrolisis: NO3- + H2O} \cancel {\rightarrow}\)

Reaksi hidrolisis di atas menghasilkan ion \(\ce{H+}\) sehingga garam akan bersifat asam.

 

\(\bbox [5px, border: 2px solid red] {\ce{[H+] = \sqrt{\dfrac {\text{Kw} \:.\: \text{M}}{\text{Kb}}} \rightarrow M = konsentrasi NH3+}}\)

 

 

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat

Ion yang berasal dari asam lemah mengalami hidrolisis sedangkan ion yang berasal dari basa kuat tidak mengalami hidrolisis. Garam ini mengalami hidrolisis sebagian (disebut sebagian karena hanya salah satu ion saja yang mengalami hidrolisis).

Contoh:

\(\ce{Reaksi ion: CH3COOK -> K+ + CH3COO-}\)

\(\ce{Reaksi hidrolisis: K+ + H2O} \cancel {\rightarrow}\)

\(\ce{Reaksi hidrolisis: CH3COO- + H2O <--> CH3COOH + OH- }\)

Reaksi hidrolisis di atas menghasilkan ion \(\ce{OH-}\) sehingga garam akan bersifat basa.

 

\(\bbox [5px, border: 2px solid red] {\ce{[OH-] = \sqrt{\dfrac {\text{Kw} \:.\: \text{M}}{\text{Ka}}} \rightarrow M = konsentrasi CH3COO-}}\)

 

 

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah

Ion yang berasal dari asam lemah dan ion yang berasal dari basa lemah mengalami hidrolisis total (disebut hidrolisis total, karena kedua ion mengalami hidrolisis).

Contoh:

\(\ce{Reaksi ion: NH4F -> NH4+ + F-}\)

\(\ce{Reaksi hidrolisis: NH4+ + H2O <--> NH4OH + H+}\)

\(\ce{Reaksi hidrolisis: F- + H2O <--> HF + OH- }\)

Reaksi hidrolisis di atas menghasilkan ion \(\ce{H+}\) dan \(\ce{OH-}\). Sifat garam ditentukan seberapa banyak ion \(\ce{H+}\) dan \(\ce{OH-}\) di dalam larutan (seberapa besar nilai Ka dan Kb).

- jika Ka > Kb berarti \(\ce{[H+] > [OH-]}\) maka garam bersifat asam

- jika Ka < Kb berarti \(\ce{[H+] < [OH-]}\) maka garam bersifat basa

 

\(\bbox [5px, border: 2px solid red] {\ce{[H+] = \sqrt{\dfrac {\text{Kw} \:.\: \text{Ka}}{\text{Kb}}}}}\)

 

 

Tetapan hidrolisis (Kh) dan derajat hidrolisis (α)

\(\text{Kh} = \dfrac {\text{Kw}}{\text{Kb}}\) untuk garam yang bersifat asam.

 

\(\text{Kh} = \dfrac {\text{Kw}}{\text{Ka}}\) untuk garam yang bersifat basa.

 

\(\alpha = \sqrt{\dfrac {\text{Kh}}{\text{M}}} \times 100 \%\)

(Next Lesson) Latihan Soal
Kembali ke pH Garam