Gaya Normal dan Gaya Gesekan
A. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang muncul apabila benda bersentuhan dengan permukaan bidang.
Arah gaya normal selalu tegak lurus dengan bidang permukaannya.
\begin{equation*} \begin{split} &\Sigma F = 0 \\\\ & N - w = 0 \\\\ & N = w \end{split} \end{equation*}
\begin{equation*} \begin{split} & \Sigma F_y = 0 \\\\ & N - w \cos \alpha = 0 \\\\ & N = w \cos \alpha \end{split} \end{equation*}
\begin{equation*} \begin{split} & \Sigma F_x = 0 \\\\ & N - F = 0 \\\\ & N = F \end{split} \end{equation*}
\begin{equation*} \begin{split} & \Sigma F_y = 0 \\\\ & F - w - N = 0 \\\\ & N = F - w \end{split} \end{equation*}
B. Gaya Gesekan
Gaya gesekan terjadi pada dua buah bidang yang saling bergesekan. Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh koefisien gesekan μ (tingkat kekasaran kedua bidang) dan gaya normal antara kedua bidang tersebut. Umumnya koefisien gesekan dari benda yang sedang diam lebih besar daripada koefisien gesekan dari benda yang sedang bergerak.
Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi:
1. Gaya gesekan statis
Gaya gesekan statis muncul pada benda yang sedang diam dan dikenai gaya tertentu.
Besar gaya gesekan statis tergantung dari besar gaya yang bekerja, dengan nilai maksimum sebesar \(f_{s \text{ max}} = \mu_s \:.\: N\)
2. Gaya gesekan dinamis
Gaya gesekan dinamis muncul pada benda yang sedang bergerak.
Besar gaya gesekan dinamis adalah \(f_k = \mu_k \:.\: N\)
Arah gaya gesekan selalu berlawanan dengan arah gerak benda (bila benda tersebut sedang bergerak) atau berlawanan dengan arah gaya yang dikenai pada benda tersebut (jika benda sedang diam).
C. Lift
Saat seseorang berada di dalam lift, orang tersebut memberikan gaya tekan pada lantai lift, dan lantai memberikan gaya reaksi yang berlawanan arah (dinyatakan dalam N).
LIFT DIAM ATAU BERGERAK LURUS BERATURAN
\begin{equation*} \begin{split} \Sigma F & = 0 \\\\ N - w & = 0 \\\\ N & = m \:.\: g \end{split} \end{equation*}
LIFT DIPERCEPAT KE ATAS
\begin{equation*} \begin{split} \Sigma F & = m \:.\: a \\\\ N - w & = m \:.\: a \\\\ N & = m \:.\: g + m \:.\: a \end{split} \end{equation*}
LIFT DIPERLAMBAT KE ATAS
\begin{equation*} \begin{split} \Sigma F & = m \:.\: a \\\\ N - w & = m \:.\: -a \\\\ N & = m \:.\: g - m \:.\: a \end{split} \end{equation*}
LIFT DIPERCEPAT KE BAWAH
\begin{equation*} \begin{split} \Sigma F & = m \:.\: a \\\\ w - N & = m \:.\: a \\\\ N & = m \:.\: g - m \:.\: a \end{split} \end{equation*}
LIFT DIPERLAMBAT KE BAWAH
\begin{equation*} \begin{split} \Sigma F & = m \:.\: a \\\\ w - N & = m \:.\: -a \\\\ N & = m \:.\: g + m \:.\: a \end{split} \end{equation*}
D. Dua Benda Bertumpuk
Dua benda bertumpuk
Diagram gaya
Pada kasus dua benda yang bertumpuk, terjadi gesekan antara permukaan kedua benda yang saling bersentuhan \(f_1\) dan \(f_1'\), dimana \(f_1\) dan\(f_1'\) merupakan gaya aksi-reaksi yang sama besar dan berlawanan arah. Gaya gesekan \(f_1\) bekerja pada benda A dan \(f_1'\) bekerja pada benda B.
Gaya gesekan juga terdapat antara benda B dan lantai \(f_2\).
Tinjau sistem
\begin{equation*} \begin{split} \Sigma F & = m \:.\: a \\\\ F - f_1 + f_1' - f_2 & = (m_A + m_B) \:.\: a \\\\ F - f_2 & = (m_A + m_B) \:.\: a \end{split} \end{equation*}
Tinjau Benda A
\begin{equation*} \begin{split} \Sigma F & = m_A \:.\: a \\\\ f_1' & = m_A \:.\: a \end{split} \end{equation*}
Tinjau Benda B
\begin{equation*} \begin{split} \Sigma F & = m \:.\: a \\\\ F - f_1 - f_2 & = m_B \:.\: a \end{split} \end{equation*}
SOAL LATIHAN