Reaksi Kesetimbangan
A. Reaksi Kesetimbangan

Reaksi kesetimbangan adalah reaksi yang berjalan dalam dua arah, dimana zat-zat hasil reaksi (produk) dapat bereaksi kembali membentuk zat sebelum reaksi (reaktan).

 

A+BC

 

Ciri-ciri reaksi kesetimbangan:

  • reaksi berjalan dalam sistem tertutup
  • bersifat reversible (reaksi berjalan dalam dua arah dengan laju reaksi yang sama)
  • bersifat dinamis (reaksi berjalan terus walaupun posisi kesetimbangan sudah tercapai)
  • bersifat mikroskopis

 

Grafik Konsentrasi vs Waktu

 

Rendered by QuickLaTeX.com

Grafik Laju Reaksi vs Waktu

 

Rendered by QuickLaTeX.com

 

Mula-mula hanya ada zat A dan B. Dengan berjalannya reaksi, konsentrasi A dan B semakin berkurang, sehingga laju reaksinya bertambah kecil.

Sebaliknya untuk zat C, mula-mula belum ada. Dengan berjalannya reaksi, konsentrasi C bertambah banyak, sehingga laju reaksinya bertambah besar.

Pada suatu waktu, laju reaksi A dan B sama dengan laju reaksi C. Pada titik ini, posisi kesetimbangan tercapai, dan konsentrasi setiap zatnya tidak berubah.

B. Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)

Pada reaksi:

pA(aq)+qB(l)rC(g)+sD(s)

 

Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi zat adalah

Kc=[C]r[A]p

 

Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi hanya dihitung dari zat-zat berwujud larutan (aq) dan gas.

Nilai tetapan kesetimbangan tidak dipengaruhi oleh perubahan tekanan dan volume zat, namun dipengaruhi oleh perubahan suhu.

 

Kc dan Perubahan Suhu

Perhatikan reaksi di bawah ini:

A(g)+B(g)C(g) ΔH=+100 kJ

Kc=[C][A][B]

 

Reaksi di atas menunjukkan bahwa reaksi ke arah kanan merupakan reaksi endoterm dan reaksi ke arah kiri merupakan reaksi eksoterm.

Saat suhu dinaikkan, reaksi akan bergeser ke arah endoterm (ke arah kanan) sehingga konsentrasi zat C akan bertambah dan konsentrasi zat A dan B akan berkurang, yang menyebabkan nilai Kc akan semakin besar.

Sebaliknya, saat suhu diturunkan, reaksi akan bergeser ke arah eksoterm (ke arah kiri) sehingga konsentrasi zat C akan berkurang dan konsentrasi zat A dan B akan bertambah, yang menyebabkan nilai Kc akan semakin kecil.

 

Menentukan Apakah Suatu Reaksi Sudah Mencapai Kesetimbangan

Diketahui suatu reaksi yang sedang berlangsung A(g)+B(g)C(g) Kc=K

Pada suatu waktu, jumlah zat A, B dan C adalah [A], [B] dan [C]. Apakah pada saat ini zat-zat sudah berada dalam kesetimbangan?

Kita dapat menghitung nilai tetapan sementara Qc=[C][A][B]

(1) Jika Qc=Kc maka reaksi sudah mencapai kesetimbangan.

(2) Jika Qc<Kc maka reaksi belum mencapai kesetimbangan, nilai Qc akan meningkat untuk mencapai nilai Kc sehingga reaksi masih berlangsung ke arah kanan.

(3) Jika Qc>Kc maka reaksi belum mencapai kesetimbangan, nilai Qc akan menurun untuk mencapai nilai Kc sehingga reaksi masih berlangsung ke arah kiri.

 

Kc dan Manipulasi Reaksi

1. Reaksi yang dibalik

 

A(g)+B(g)C(g) Kc=K

C(g)A(g)+B(g) Kc=1K

Pembuktian

Pada reaksi A(g)+B(g)C(g) Kc=[C][A]  [B]=K

 

Pada reaksi C(g)A(g)+B(g) Kc=[A]  [B][C]=1K

 

2. Reaksi yang dikali n

 

A(g)+B(g)C(g) Kc=K

nA(g)+nB(g)nC(g) Kc=KAn

Pembuktian

Pada reaksi A(g)+B(g)C(g) Kc=[C][A]  [B]=K

 

Pada reaksi nA(g)+nB(g)nC(g)

Kc=[C]n[A]n[B]n=([C][A][B])n=Kn

 

3. Dua reaksi yang dijumlahkan

 

A(g)+B(g)C(g) Kc=KA1C(g)+D(g)E(g) Kc=KA2(+)A(g)+B(g)+D(g)E(g) KA3=KA1  KA2

Pembuktian

Pada reaksi A(g)+B (gC(g) Kc=[C][A]  [B]=KA1

 

Pada reaksi C(g)+D(g)E(g) Kc=[E][C]  [D]=KA2

 

Pada reaksi A(g)+B(g)+D(g)E(g) Kc=[E][A]  [B]  [D]=KA3

 

K1.K2=[C][A][B].[E][C][D]K1.K2=[E][A][B][D]K1.K2=K3

C. Tetapan Kesetimbangan Tekanan (Kp)

Pada reaksi:

pA(g)+qB(aq)rC(g)+sD(s)

 

Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan adalah:

Kp=[PC]r[PA]p

 

Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan hanya dihitung dari zat-zat berwujud gas.

D. Hubungan Kc dan Kp

Hubungan antara nilai Kc dan Kp adalah:

 

Kp=Kc(R.T)Δn

 

R = 0,082

T = suhu dalam K = ºC + 273

Δn=Σ(Koefisien reaksi produk)Σ(Koefisien reaksi reaktan)

SOAL LATIHAN

--- Buka halaman ini ---

(Next Lesson) Pergeseran kesetimbangan