Suhu dan Pemuaian

Termometer pemuaian merupakan termometer yang menggunakan prinsip pemuaian sebagai metode pengukuran suhu.

Ada dua jenis termometer pemuaian:

1. Termometer yang berisi cairan (raksa atau alkohol)

2. Termometer yang berisi keping bimetal

 

 

Termometer yang berisi cairan

Sifat cairan yang dapat memuai pada suhu tinggi dan meyusut pada suhu rendah digunakan sebagai parameter perubahan suhu. Saat digunakan untuk mengukur benda panas, cairan akan memuai sehingga skala suhu naik. Sebaliknya bila digunakan untuk mengukur suhu benda yang dingin, cairan akan menyusut sehingga skala suhu turun.

Cairan yang digunakan adalah raksa atau alkohol. Berikut kelebihan dan kekurangan masing-masing:

 

Termometer raksa
Kelebihan Kekurangan
Jangkauan suhu air raksa cukup lebar (−37oC s/d 356oC) Tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang rendah
Perubahan suhu sangat cepat Sukar didapatkan
Tidak membasahi dinding pipa Harga cukup mahal
Mudah dilihat karena berwarna perak Beracun

 

Termometer alkohol
Kelebihan Kekurangan
Dapat mengukur suhu yang rendah (−115oC sd 78oC) Tidak dapat mengukur suhu tinggi (titik didih 78ºC)
Mudah didapat
Harga terjangkau

 

 

Mengapa air tidak digunakan sebagai cairan dalam termometer?

Air tidak digunakan sebagai cairan dalam termometer karena:

(1) jangkauan titik beku dan titik didih pendek (dari 0ºC − 100ºC)

Bila air membeku atau menguap, tidak dapat digunakan sebagai termometer

(2) air menempel pada dinding kaca

Ketelitian hasil pengukuran menjadi tidak akurat

 

Termometer yang berisi cairan saat ini sudah tidak/jarang digunakan, terutama untuk penggunaan medis. Beberapa negara bahkan sudah melarang penggunaan termometer raksa karena sifatnya yang beracun. Termometer cairan sekarang digantikan oleh termometer digital.

Suhu (Prev Lesson)
(Next Lesson) Titik Beku dan Titik Didih