Eter
Eter atau alkoksi alkana memiliki gugus fungsi \(\ce{R - O - R'}\). Rumus kimia senyawa eter adalah \(\ce{C_{\text{n}}H_{\text{2n+2}}O}\).
A. Tatanama Senyawa Eter
Aturan penamaan senyawa eter
1. Terdiri atas dua bagian, yaitu alkoksi (bagian \(\ce{R - O}\) yang lebih sederhana) dan alkana (bagian \(\ce{R'}\) yang lebih kompleks)
2. Nama alkoksi adalah alkil yang ditambah dengan akhiran oksi
3. Alkoksi yang menempel pada alkana diberi nomor, kecuali no 1
Aturan penamaan trivial untuk struktur eter sederhana
1. Terdiri atas dua bagian, yaitu alkil 1 \(\ce{(R)}\) dan alkil 2 \(\ce{(R')}\)
2. Kedua alkil tersebut disusun berdasarkan urutan abjad
Beberapa contoh penamaan senyawa eter
No | Rumus Struktur | Nama IUPAC | Nama Trivial |
1 | Metoksimetana | Dimetil eter | |
2 | Metoksietana | Etil metil eter | |
3 | 2-etoksipropana | Etil isopropil eter | |
4 | 1-etoksi-2,3-dimetilbutana | − | |
5 | 3-metoksi-4-etil-5-metilheksana | − |
B. Isomer
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun berbeda rumus strukturnya.
Isomer yang terdapat pada eter adalah:
1. Isomer kerangka
Jumlah atom C pada rantai utama berbeda.
Isomer kerangka pada C5H8O
2. Isomer posisi
Posisi gugus −O− pada rantai utama berbeda.
Isomer posisi pada C5H8O
Gugus −O− terikat pada atom C No 1
Gugus −O− terikat pada atom C No 2
3. Isomer fungsi
Eter memiliki isomer fungsi dengan alkohol.
Isomer fungsi pada C4H6O
Sebagai alkohol dengan gugus OH
Sebagai eter dengan gugus −O−
C. Reaksi
Reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa eter:
1. Substitusi dengan HBr atau HI
Ion Br− bereaksi dengan alkil yang lebih kecil
Bila terdapat atom C tersier, Ion Br− bereaksi dengan alkil yang mengandung atom C tersier
2. Substitusi PCl5
\(\ce{R-O-R' + PCl5 -> R-Cl + R'-Cl + POCl3}\)
Contoh:
\(\ce{C2H5-O-CH3 + PCl5 -> C2H5-Cl + CH3-Cl + POCl3}\)
D. Pembuatan
Eter dapat dibuat dengan beberapa cara:
1. Eliminasi alkohol
2. Natrium etanolat + Alkil halida